Wikipedia

Search results

Friday, 10 July 2015

Perca

Somewhere on 2010, I wrote this random pieces. Idenya menclok sana, menclok sini. Buat yang peka, pasti menangkap kalau tulisan ini tidak 1 suara.

Kadang kalau sudah sampai di titik didih tertinggi. Maka molekulnya akan jatuh pada titik dingin terendah, sampai akhirnya menjadi kebas dan tidak lagi bisa merasakan sakit ataupun senang. 

Efek domino lain dari proses ini adalah, almari yang berisi penuh amunisi berkelontangan..
Proyektil itu meraung memohon dimuntahkan lewat mulut senapan.
Senapan akhirnya memohon kepada tuannya untuk kembali memangkunya di pundak, dan akhirnya memacu untuk membidik sasaran tembak dengan lapar.

Perlu diingat bahwa prajurit tidak di didik untuk menjadi eksekutor brutal. 
Prajurit punya mental pejuang yang tidak picisan, tidak murahan!
Prajurit tidak akan menghabiskan waktunya untuk berkoar-koar kosong tanpa aksi nyata.

Prajurit juga tidak akan mudah menjual harga dirinya dengan menelan bulat-bulat negosisasi musuh yang licik, yang dengan isi kepala mereka yang picik itu suatu hari nanti akan membantai si prajurit hidup-hidup.. 

OK, cukup tentang isi momentum gerilya dalam tarikan nafas setiap orang.. 
Setiap orang adalah prajurit dengan medan tempurnya masing-masing.
_______________________________________________

Kadang ada rasa yang ingin ku eksekusi mati, kuinjak sampai menggelepar dan kulemparkan ke dinding sampai dia lari terkaing-kaing.
Jengah dengan semua gumpalan benang benang semerawut yang bagai bola kusut mengapung bebas didalam kepalaku.

Ahhh.. andai saja aku tak mengerti arti keTuhanan, andai saja tak ada Tuhan-Tuhan kecil diselilingku yang mengingatkan bahwa setiap hal yang kita lakukan akan kita bayar dengan harga setimpal. 

Selembar pita ungu membawa kenangan masa lalu..
Betapa langit masih begitu biru
Betapa laut masih berdebur dengan riang bagai tak pernah tersedu-sedu

Tapi kenapa langitku yang riang kini lebih sering muram?? 

Ketika panas mengecup hujan dengan lembut, akan lahir binar pelangi yang selalu kucintai.. 
Tapi mana?? Hujan sekarang ini hanya memberi warna kelabu dilangit dan tak lagi menghadiahi panca indraku dengan hadir pelangi indah.. 

Hujan saat ini hanya melahirkan ketakutan dan kecemasan..
Setiap orang yang mencintai hujan sepertiku mulai berpikir, bahwa hujan kini hanya akan membuat barisan knalpot-knalpot itu berreriak lantang dan menghitamkan udara karena kemacetan.
Mendatangkan kecemasan dan ketakutan akan bahaya banjir.. 

Hey!! Itu gunanya doa, bahkan hujanpun bisa mendatangkan hikmah jika kau menengadah dan memohon pada Tuhan apa yang menjadi pintamu… 
Biarkan doa itu melayang, ditangkap malaikat dan diantarkan pada Tuhan.
Lihatlah, langit akan kembali biru atau tetap abu-abu seharusnya tidak menjadi kutukan di lisanmu :)

_______________________________________________

Bicara tentang cinta :
Ada temanku berkata “cinta itu seperti TAI, dikutuki tapi dirindui bila tak datang pagi-pagi”

Lantas aku menyahut “ahhh kalau tak ada proses di setiap pagi itu kau akan membakar uangmu diranjang putih rumah sakit. Tersiksa dan mengeringkan kantongmu. Sama  seperti hal yang kau bilang cinta. Mungkin, sekarang kau muak padanya tapi pasti kau rindui setengah mati jika ia tak datang menyapa di setiap pagi" dan ia hanya terkekeh sambil berkata "benar juga kau Enz" kemudian... hening.

_______________________________________________
Sudah lama aku mengantung penaku
Sudah lama juga aku tak lagi melempar cat warna warni ke langit seputih kapas. 
Sudah lama aku tak lagi membaui bau rumput setelah dibelai embun di pagi hari.. 

Pikiran ini korosi oleh setiap "polusi" yang setiap hari dijejalkan ke tiap inci pori-pori kulitku.. 
Merasuk masuk ke dalam setiap jalin saraf di kepalaku.
Ada jelaga di dalam sana, persisnya entah dimana, dan berapa banyak..
Bingung aku mulai darimana menyedotnya.

Komat kamit mulutku bukan merapal mantra,
Aku sibuk berdoa pada DIA sang maha kuasa.
Mungkin, aku lupa..
Bahwa nafasku ada yang punya.
Tapi aku tak pernah mencintaiNYA seperti DIA mencintaiku.

No comments:

Post a Comment